Entri Populer

Minggu, 16 Oktober 2011

R.I.P CHRISTIAN JORDY MANDAGIE HAMONANGAN


“oke class, start from Friday we back to normal, start from 3pm until 6pm”

“maaf pa, saya tidak bisa. Jumat SAYA MASUK SIANG, PULANG JAM 5

“ake jordy no problem. Please dateng jam 5 untuk setor muka dan tanda tangan saja”

“oh iya, baik pa”

Percakapan singkat yang penuh arti.

Kini dibulan terakhir duduk di LeaP, kami harus sibuk menyiapkan acara perpisahan dan kelulusan. Ingin ku berhenti sejenak, dan menulis ini semua dalam blog ku. Akan ku kenang semua yang pernah ku lakukan disana. Entah apa yang membuat kami begitu dekat satu sama lain di tempat les itu hingga kami seakan tidak akan rela untuk dipisahkan. Terlebih berpisah dengan cara seperti ini.
Manusia yang ga pernah keliatan sedih dan ga pernah rela ngeliat orang lain sedih ini telah meninggal. 

Jordy,
Termasuk member baru di LeaP tempat kami pertama bertemu dan akhirnya berpisah dengan cara yang tak kuduga sebelumnya. Jordy  bukan manusia tampan yang sombong dengan segala bentuk kearoganan, namun sebaliknya. Tak perlu ku jelaskan semua secara terperinci karna ku yakin yang mengenalnya tau betul kebaikan- kebaikannya.

Jordy yang selalu riang, usil, dateng telat,  benar benar telah “pergi”. Sungguh kami merindu akan semua celotehannya, lenggak lenggok pantomimnya,penghayatannya dalam membaca puisi, muka mr. Bean-nya,bahkan suara merdunya tiap kali menyanyikan lagu yang ia sukai SAMSONS- LULUH. Tiap lirik ia akan nyanyikan begitu indah dengan penghayatan namun kini kamilah yang harus menghayatinya tiap lirik yang memiliki arti lain itu. Kini kami berfikir, mungkin jordy menyukai lagu itu bukan karna alasan klise melainkan memberi tahu jika ia akan pergi dan semua akan kehilangannya.  

Jordy memang bukan satu-satunya anggota LeaP laki-laki. Masi banyak yang lain dan memiliki arti masing masing. Bukan maksud untuk melebih hanya karna ia tampan dan telah tiada. Tapi semua atas dasar pertemanan yang begitu erat semata.

Berita yang tak pernah ku harapkan sebelumnya...

Sekitar jam 1 siang, ada tanda pesan di hp..

ANISA MUTIA : ”jordy kecelakaan”

Hanya itu. Saya lantas memberitahukan maya dan anya yang memang dalam kelas yang sama, tak berapa lama ku balas pesan :
 “kecelakaan dimana?gimana keadaannya sekarang?”
Masi dengan rasa datar.

Bel sekolah tanda jam pelajaran telah selesai berdering. Maya memilih untuk menelepon anisa demi mendapat kepastian. Jujur saja saat itu aku hanya tertawa menggoda,kenapa harus sampai segitunya..
Maya yang tak sanggup berkata apa apa hanya teriak teriak memanggil
“nami, nami..ini anisa”
*ya terus?
 telponnya dimatikan dan mencoba menceritakannya kepada ku apa yang telah dikatakan anisa.

“nam,jordy meninggal..”

“apaan sih may, paling anisa ngerjain kita”

“bener nam, anisa yang bilang barusan”

“mana sini gua yang ngomong”

Dengan segala ke—percaya diri-an bakal dikerjain anisa.

“halo nis, jordy kenapa?”

“udah meninggal nami, tadi”

“pung, bercandaannya ga asik ah, udah mana jordynya sini gua mau ngomong”

“nam, gua ga bohong. Demi Allah nam, jordy meninggal tadi”

“pung jangan bawa bawa tuhan ah, ga lucu nih bercandaanya...”

Singkat cerita,Pa Aryo selaku kepala LeaP yang meyakinkan ku atas kebenaran berita duka itu.
Hanya bisa diam.

Buru buru nyari rifani, hambali, anya, yuni, king gimana caranya harus ke LeaP saat itu juga. Alhasil aku naik motor besama king lebih dahulu dan yang lain naik bis. Ku yakinkan mereka akan ku kasih tau kebenarannya begitu sampai disana. Jujur saja saat itu belum ada rasa percaya diantara kami satu pun. Semua hanya merasa ini balasan anisa terhadap kami karna kami menjebaknya saat ulang tahun.

Dalam perjalanan, aku hanya dapat berfikir muka bahagia anisa karna telah membuat kami gempar atas ulahnya. Tak terbesitpun niat untuk mempercayainya.
 Sampai di LeaP.

Aku yang masih berada diatas motor melihat anisa lari keluar dengan mata yang tak lagi indah. Ia menangis sejadi jadinya kepadaku. Aku hanya terdiam tidak percaya. King memintaku untuk tenang dan turun dari motor.

“lo masi ga percaya nam sama gua? lo fikir gua ga punya otak buat ngelakuin ini. Jail gua juga tau diri”

Rentetan kalimat itu menusuk. jujur saja.

“jadi?  Itu bener?”

“lo tanya didalam ada Pa Aryo, dia yang tahu semuanya.”

Masuk kedalam.

“pa?”

“ya nami, kita telah kehilangan”

“tapi pa?”

“sudah”

King mencoba menenangkan, padahal ku tau tak satupun dari kami yang tak berkelahi sendiri dalam batinnya kala itu.

Satu persatu dari kami pun datang ke LeaP tak lagi dengan muka lelah atau bahagia. Melainkan muka tak percaya dan kehilangan. Kami berkumpul dan merunding, saat dapat kabar jenazah akan disemanyamkan dirumah duka dengan rencana kepulangan jam 5 sore.

Tak ku sangka, aku mengingat kalimat jordy pada hari rabu 2hari sebelu kepergiannya, MASUK SIANG PULANG - JAM 5. Dia memang benar benar
 “MASUK” siang... dan rencana “PULANG” jam 5.
 Dan kami lah yang harus setor muka.

Kami pun berangkat kerumah duka, dan menunggu hingga jordy benar benar pulang. Ia turun dengan balutan jas hitam berdasikan merah begitu tampan dan gagah. Pipinya yang dahulu biasa saja malah membuat kami yang balik mengatakan “hai, pipi empuk” tak satupun dari kami sanggup menahan rasa haru yang ada.

Kami saling memeluk menguatkan.
Kami saling merangkul menenangkan.
Biarlah orang diluar sana berkata apa, yang kami tahu kami sangat kehilangan.

Secara pribadi..

Jordy yang biasa mencubit pipi nami tiap kali mau pulang,hanya dengan alasan kegemasan. Memanggil “pipi empuk”, menunggu sholat untuk pulang bareng, atau hanya sekedar menanyakan kabar di twitter tiap kali nami tidak masuk les. Jordy.. J

Nami memang cukup dekat dengan jordy, terlebih di twitter. Kami sering sekali bercanda bergurau seadanya. 3hari sebelum kepergiannya jordy sempat menanyakan ku tengah mudik kemana, dan meminta thr. Kalau aja thr ku bisa ku berikan dengan gantinya ia hidup kembali pasti sudah ku lakukan. Percuma.

Jor, masi banyak mimpi yang belum kau raih
Masi banyak angan yang belum kau gapai
Tapi takdir meminta tuk kau pergi damai

Terimakasih jordy untuk semua yang udah kamu kasi buat kami di LeaP. Kami sungguh kehilangan “pacar bersama” kami yaitu kamu. Jordy, baik baik ya disana. Jangan usih. Jangan jail. Disana kamu ga bakal nemuin pa ponco yang bilang “jordy be nice please” hahaha J
Kami akan kangen banget sama kamu tiap kami adakan reoni nanti.
Semangat mu akan kami jaga sampai nanti kita bertemu kembali. Bye jordy.

yang pernah ada :))


3 foto ini, kita ngakak ya jor bilang ini foto ala prewedding hahaha :))




sumpah demi apapun, disini rambut lo lagi aww aww banget jor :))